Rok Cekak
Kami semua pernah berdiri di depanmu, khusyuk melihatimu
menikmatimu sudah seperti ritual sembahyang
jala-jala mata-mata jelalatan ingin segera mengakhiri permainan
sayang hanya tiap satu minggu, satu kali berdiri
dan yang paling sakral
di pagi ke tujuhbelas, di bulan ke empat per enam
di tahun Masehi
tidak menunggu malam, hingga khusyuk menikmatimu
tapi di pagi buta, hingga sempoyongan mendahului matahari
tetap khusyuk, kamu akan tersenyum menyambut kami
dan meski rokku cekak, secekak kain lapismu
di atas tiang, puluhan tahun, kita sama-sama belum pernah wisuda
rok SD, dan bendera upacara
sudah kumal, ia berdua
kini adikku memakainya
Malang, Juli 2013
Kami semua pernah berdiri di depanmu, khusyuk melihatimu
menikmatimu sudah seperti ritual sembahyang
jala-jala mata-mata jelalatan ingin segera mengakhiri permainan
sayang hanya tiap satu minggu, satu kali berdiri
dan yang paling sakral
di pagi ke tujuhbelas, di bulan ke empat per enam
di tahun Masehi
tidak menunggu malam, hingga khusyuk menikmatimu
tapi di pagi buta, hingga sempoyongan mendahului matahari
tetap khusyuk, kamu akan tersenyum menyambut kami
dan meski rokku cekak, secekak kain lapismu
di atas tiang, puluhan tahun, kita sama-sama belum pernah wisuda
rok SD, dan bendera upacara
sudah kumal, ia berdua
kini adikku memakainya
Malang, Juli 2013
mungkin anda butuh teman untuk memperbanyak blog anda dengan pembaca..saya sarankan ikut komunitas blogger..sebab puisi anda hebat
ReplyDeleteterimakasih atas sarannya Moti :)
Deleteinsyaallah akan mulai menambah link pertemanan lagi :)